66. Berakhir Bahagia

2130 Kata

Tangis Raina dan ibunya pecah saat Raina baru saja menginjakkan kaki ke dalam rumah orang tuanya. Seperti yang Satya katakan, mereka mengunjungi kedua orang tua Raina untuk meminta restu dua Minggu setelah rencananya waktu itu. "Maaf, Bu … maaf." Kata maaf tak pernah berhenti terucap dari mulut Raina kala ibunya tak melepas pelukan. Sementara ibunya tak dapat berkata-kata, bagaimanapun juga Raina adalah putri satu-satunya. Seperti apapun kesalahan Raina, ia tak akan bisa benar-benar membencinya. "Untuk apa kau membiarkannya masuk!" teriak ayah Raina dari tangga. "Selamat siang." Satya muncul dan berdiri di ambang pintu dengan Satria dalam gendongannya. Ia sengaja meminta Raina masuk rumah terlebih dahulu. Karena jika ia yang pertama menunjukkan diri, mungkin kedua orang tua Raina tak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN