"Selamat siang, Bi." Kirana memberanikan diri datang ke rumah Grace untuk berbicara. Jika ia meminta Grace bertemu, pasti wanita itu akan menolak. "Wah, selamat datang, Sayang. Ayo masuk," sapa ibu Grace dengan ramah saat Kirana kembali berkunjung ke rumah. Ia tak curiga meski Kirana sering datang akhir-akhir ini karena Kirana adalah keponakan jauhnya sendiri. "Iya, Bi. Um … apa Grace di rumah?" tanya Kirana seraya duduk di sofa. "Iya, dia ada di kamarnya, kau ingin bertemu dengannya?" "I-- iya, Bi." "Tunggu sebentar, Sayang, bibi akan memanggilnya untukmu." Ibu Grace segera menaiki tangga menuju lantai atas untuk memanggil Grace. Sementara Kirana menunggu dengan gusar. Ia mengambil nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Ia harus mengatakan kebenarannya agar Grace berhenti membe