"Bagaimana pekerjaanmu?" Saat ini Raina bersama kedua orang tuanya tengah duduk santai di ruang tamu. Sementara Raina memeluk semangkuk puding dan menyantapnya dengan lahap.
"Baik, Bu. Meski sejak bulan lalu kantor mulai lembur," jawab Raina sembari menikmati puding kesukaannya yang merupakan buatan sang ibu.
"Hah … pantas saja kau jarang menghubungi ibu." Sang ibu hanya menggeleng lelah.
"Hehe, maaf." Raina hanya nyengir tanpa berhenti menikmati makanannya yang lezat. Sejak kehamilannya, ia selalu merasa lapar.
"Siapa kira, anak kita sekarang sudah bekerja. Rasanya baru kemarin kita berfoto saat wisuda." Sang ayah mengusap ujung matanya seperti tengah mengusap air mata namun nyatanya, tak ada air mata yang tumpah.
"Maaf, Ayah, Ibu, gaji pertama hanya kukirim separuh. Gaji pertama mem
