Tok … tok … "Ada tamu, aku akan melihatnya." Raina segera melepaskan diri saat suara ketukan pintu terdengar. Sementara Satya hanya melihat kepergiannya dengan seulas senyum tersungging di bibirnya. Ia merasa, perjuangannya tidak sia-sia. Meski entah karena rasa bersalah Raina atau hal lain. Mungkin ia harus berterima kasih pada seseorang yang telah membuatnya mengalami kecelakaan dan membuat sikap Raina berubah padanya. Ia memutuskan mengikuti Raina, siapa tahu itu Lana yang telah sampai untuk mengantarkan pakaian untuknya. Namun, diluar dugaan, tamu yang saat ini berdiri di ambang pintu adalah … Beryl. Seketika pandangan Beryl tertuju pada Satya yang berdiri dengan wajahnya yang terlihat terkejut. Rahangnya mengeras dan tangannya terkepal kuat. Sementara Raina tidak menyadari jika Sat