Bab 54

1128 Kata

Di dalam kamar Keanan kembali mematut dirinya di depan cermin. Warna sedikit kemerahan terlihat di sudut bibirnya setelah obat merah Nadia oleskan di sana. Senyum seketika mengembang di wajahnya teringat akan kebersamaan keduanya tadi, di mana Nadia yang ternyata bersedia mengobati lukanya meski diawali keisengan yang ia ucapkan pada sang asisten rumah tangga. Sedikit demi sedikit sang istri mulai membuka hatinya kembali meski sikap ketus terkadang ia tunjukkan. "Bersabarlah, Keanan. Jangan terlalu terburu-buru," batin lelaki itu berbicara. "Apa yang Sean katakan sepertinya ada benarnya," lanjut Keanan dalam hati. Flashback on "Nadia sepertinya tidak bersungguh-sungguh ingin berpisah darimu. Ya ... mungkin awalnya iya, tetapi aku perhatikan sejak kalian kembali dari Bali, lebih t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN