Bab 55

1855 Kata

Tak hanya Keanan yang berbahagia karena akan makan malam bersama Nadia di ruang makan nanti, sang istri yang sedang berada di kamar pun merasakan perasaan yang sama. Bedanya, bukan perasaan rindu akan kebersamaan yang akan terjalin nanti. Tapi, perasaan berdebar yang masih saja Nadia rasakan selepas mengobati luka lelaki itu, masih belum hilang meski ia sudah kembali ke kamarnya. "Tuhan, aku memang tidak meminta supaya melupakannya, tetapi dengan aku berpisah dengannya bukankah sudah pasti perasaan itu akan lenyap seiring berjalannya waktu. Namun, apa yang aku rasakan sekarang? Perasaan yang sempat aku harapkan tak lagi bersemayam di dalam hati, justru kembali tumbuh dengan sikapnya yang sedikit demi sedikit berubah dan lebih perhatian padaku. Apa yang harus aku lakukan, Tuhan?" batin Na

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN