WARNING! ADULT CONTENT ⚠️⚠️ Udara kamar malam itu terasa berat. Lampu temaram memantulkan cahaya samar pada dinding, menciptakan bayangan yang menegangkan. Tiara masih terpaku setelah mendengar bisikan Abimana, bibirnya kaku, matanya membesar. “Kamu mau saya puaskan juga?” suaranya rendah, serak, dan berbahaya. Tubuh Tiara langsung panas. Ia berusaha menggeleng, tangannya menekan d**a bidang pria itu. “Mas, jangan…” Namun Abimana tak memberi ruang untuk menolak. Tangannya yang kuat menarik pinggang Tiara, tubuh wanita itu terjerembap ke dalam dekapannya. Bibirnya menindih bibir Tiara dengan ciuman dalam yang segera meluluhlantakkan pertahanannya. Tiara mengerang kecil, mencoba menahan, tapi lidah Abimana mendesak masuk, menuntut, membuatnya hanya bisa mendesah keras. “Ahhh…” suara it

