Devan tidak sabar untuk mengetahui keadaan Nadia. Ia tidak ingin lama-lama di kantornya karena kepikiran Nadia dari tadi pagi. Ia cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya demi ingin segera mengetahui Nadia hamil atau tidak. Sebelum sampai rumah, Devan mampir ke apotek untuk membelikan alat tes kehamilan. Ia tidak sabar menunggu nanti sore, karena ia yakin Nadia sedang hamil. Devan membeli beberapa alat tes kehamilan berbeda merk. Sesampainya di rumah, Devan melihat Nadia sedang duduk di sofa ruang tengah, ia menyandarkan kepalanya di sofa, dengan wajah yang sedikit pucat. “Assalamualaikum ....” Ucap Devan sambil mendekati Nadia. “Wa ’alaikumsalam ....” Jawab Nadia lalu berdiri menyambut Devan. Nadia mencium tangan Devan, dan Devan mencium kening Nadia. “Tumben masih jam dua sudah pulang