Bab 185 - Bersaing Dengan Kenangan

1852 Kata

Nadia tahu semenjak pertemuan dengan Ziva waktu itu Devan seperti banyak diamnya. Ditambah Mama Anjani juga seperti terus mengingatkan soal Devan. Nadia hanya bisa diam saja, dia sudah tidak mau ribut dengan hal yang menurutnya kalau dibahas sudah tidak ada habisnya. Biar saja Devan seperti itu, toh baik buruknya Devan yang menanggung, bukan Nadia. Nadia hanya menikmati alurnya saja, mau Devan baik, perhatian, cuek, dingin, itu sudah biasa bagi Nadia. Dua bulan sejak bertemu dengan Ziva, perhatian Devan sangat berkurang. Nadia hanya berpikiran positif saja selama itu, karena dia tahu kalau Devan sangat sibuk di kantornya, jadi ia harus sering pulang larut malam. Awalnya Nadia tahunya seperti itu, tapi saat tidak sengaja Nadia pulang dari rumah orang tuanya, Nadia melihat mobil Devan di de

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN