Nadia sangat antusias belajar memasak dengan bundanya. Ia benar-benar memerhatikan apa yang bundanya tuturkan. Padahal sebetulnya dia sudah sering belajar memasak dengan bundanya, tapi ia tidak praktikan, hanya mengerti saja. Belajar tanpa praktik memang sia-sia saja menurut Nadia. Jadi pagi ini Nadia yang memasak, ia masih lupa-lupa ingat apa yang dituturkan bundanya saat dulu. “Begini betul kan, Bunda?” tanya Nadia. “Itu bisa? Orang dulu bunda pernah ajarin kok?” jawab Rana. “Kan praktiknya baru pagi ini, Bunda?” ucap Nadia. “Coba bunda cicipi.” Rana mengambil sendok lalu mencicipinya. Mata Rana membeliak, kaget dengan rasa masakan yang Nadia masak. “Astaga, Nadia ... kamu pakai garamnya seberapa sih? Ini kamu masak mau bikin orang darah tinggi, Sayang?” ucap Rana. Nadia langsung me