Ica menemani anaknya yang sedang belajar di kamarnya. Ica tidak tahu apa nantinya masih bisa menemani Acha sampai Acha dewasa, atau mungkin waktunya memang sudah tidak lama lagi, seperti vonis dokter, karena sakitnya sudah parah. “Cha, kamu harus jadi dokter, ya?” ucap Ica. “Aku sudah tidak minat jadi dokter, Ma! Semenjak orang yang Acha jadikan sebagai panutan, yang Acha kagumi, tapi dia merebut papa dari Acha dan mama!” jawab Acha. “Jangan seperti itu. Tante Nadia tidak sengaja seperti itu. Nanti kalau Acha sudah dewasa pasti Acha akan paham keadaannya bagaimana,” jelas Ica. “Kok mama jadi baik sih sama perempuan yang udah merebut papa dari mama dan Acha?” ujar Acha. “Kan kita harus baik sama semuanya, Sayang,” tutur Ica. “Pokoknya mama mau, Acha jadi dokter, biar bisa menyembuhkan