Bab 123 - Pernikahan Di Atas Kertas

3238 Kata

Ica melihat Nadia masuk ke dalam dari pintu gerbang samping yang menuju ke halaman belakang. Entah dari mana pagi-pagi sekali Nadia sudah keluar. Nadia memakai sweter rajut berwarna maroon dengan rambut tergerai rapi. Suasana pagi ini cukup dingin, tapi tak mengurungkan niat Nadia sedikit pun untuk mengunjungi makan Keenan. Pagi-pagi sekali Nadia sudah berkunjung ke makam kekasihnya yang sangat ia cintai. Seperti biasa, setengah enam pagi, suasana masih sedikit petang, Nadia sudah memesan taksi online untuk mengantarnya ke makam Keenan yang tak jauh dari rumah Devan. Hanya setengah jam, tapi cukup bagi Nadia untuk melepaskan rindu pada kekasihnya itu, meski hanya bertemu di depan gundukan tanah merah dan di Batu Nisan yang bertuliskan nama Keenan, kekasihnya itu. Ica memang ke belakang, k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN