Devan sudah berada di Bandung, di langsung menuju rumahnya yang berada di kawasan perumahan Elit. Rumah yang ia beli hanya mengandalkan kepercayaannya pada Aiko dan Lian, juga pada asisten pribadinya. Entah kenapa dia memilih membeli rumah di Bandung, padahal hanya untuk singgah sebentar saja kalau dia pulang ke Jakarta, karena dia tidak ingin berada di rumahnya yang masih lekat dengan bayangan Ica. “Bagaimana Pak Dev? Cocok dengan rumah ini?” tanya asisten pribadinya. “Bagus, desainnya juga mewah, dan sepertinya nyaman untuk tempat singgah sementara. Saya cocok kok,” jawab Devan. “Ya sudah kalau begitu saya langsung pamit saja, Pak,” ucapnya. “Iya silakan,” ucap Devan. Devan masuk ke dalam kamar utama, dia menaruh kopernya di atas tempat tidur. Dia membuka koper yang pertama, yang be