Devan sudah berada di depan klinik milik dr. Akmal. Ia melihat Nadia yang sedang bersama pakdenya, dan bersama dengan seorang pemuda, yang mungkin seumuran dengan Nadia, dan pemuda itu juga satu profesi dengan Nadia dan Pakdenya. Sama-sama seorang dokter, karena ia mengenakan jas putihnya. Namun, sebelum Devan menghampiri Nadia dan pakdenya, pemuda itu lebih dulu pamit untuk pergi. Devan hanya sepintas melihat pemuda itu, dan pemuda itu menunduk sopan di depan Devan, lalu pergi meninggalkan Devan dengan langkah yang sepertinya buru-buru. Nadia dan Akmal melihat Devan yang datang ke kliniknya. Nadia mengernyitkan keningnya, tidak percaya kalau Devan datang ke klinik. “Kak Dev? Itu Kak Devan, kan?” “Iya itu suami kamu, ke sini mau apa dia?” tanya Akmal. “Mana aku tahu, Pakde?” jawab Nadi