Nadia merasakan seperti ada yang meremas dadanya dengan lembut, memainkan bukit kembarnya hingga ia terbangun, melihat siapa yang sedang memegangi dadanya. “Kak Dev?” “Pagi, Nadia? Pagi anak papa? Gimana bobonya semalam?” ucapnya sambil mengusap perut Nadia. “Hmmm ... kok masih di sini, Kak?” “Ya masih lah, kan baru bangun tidur, Nad? “Apaan ini, Kak? Pagi-pagi udah ngacak-ngacak bajuku?” Nadia terkejut melihat pakaiannya sudah berantakan. “Maaf, habisnya semalaman aku gak bisa tidur, kamu enak bisa tidur?” “Kak, sudah jam setengah lima, aku mau mandi terus sholat. Aku juga pagi ini mau ke kliniknya pakde dulu, ada jadwalku di sana sebelum ke rumah sakit,” ucap Nadia. “Ya sudah aku siapkan air hangat, ya?” ucap Devan. Nadia hanya mengangguk saja. Devan bergegas ke kamar mandi, me