_Terkadang, Tuhan membuat rencana seperti awal pertemuan yang manis, menyatukan dua manusia asing menjadi saling mengenal. Membuat yang awalnya jauh menjadi terikat. Namun beberapa hati juga dibuatnya sakit, dengan perpisahan yang pahit._ . . *** . . Haidar tidak pernah percaya kebetulan. Selama hidupnya yang sebentar lagi menginjak usia delapan belas tahun itu percaya pada hal-hal yang tidak terencana adalah suatu kebodohan. Orang-orang menganggap kebetulan adalah takdir. Tetapi takdir sekalipun baginya bukanlah kebetulan. Itu adalah sebuah rencana Tuhan. Terkadang ia jadi penasaran, rencana macam apa yang Tuhan siapkan untuknya ketika menghadiahi sebuah pertemuan dengan gadis manis yang baru saja menangis? Pertemuan yang anehnya terasa ia tunggu-tunggu. Iya. Ada perasaan semacam i