Bab 24

1032 Kata
"Bagaimana keadaan isteri saya dok?" tanya Farrell khawatir. "Keadaan isteri anda baik-baik saja. Hanya saja keadaan kehamilannya sangat lemah. Jadi saya sarankan isteri anda untuk bedrest total agar tidak terjadi apa-apa dengan kehamilannya. Apalagi tadi anda mengatakan jika istri anda sempat di opname beberapa hari yang lalu akibat alerginya kambuh. Itu juga menjadi pemicu kehamilannya menjadi lemah, " kata dokter menjelaskan. " Baik dokter saya akan melakukan semua yang dokter sarankan. Saya akan memastikan jika istri saya bedrest total," kata Farrell menuruti saran dokter. "Untuk malam ini pasien saya sarankan untuk dirawat sambil saya cek keadaan 24 jam ke depan. Takutnya nanti akan terjadi hal yang buruk yang belum bisa diketahui," kata sang dokter menambahkan "Baik dok saya menuruti semua saran dari dokter," kata Farell setuju dengan saran dokter. Farrell terus menatap wajah pucat Karra yang sedang tertidur. Untuk malam ini Karra harus di rawat agar keadaannya stabil. Farrell merasa bersalah karena membuat Karra seperti ini. Seharusnya ia lebih bisa menjaga Karra. Kalau saja Farrell lebih bisa memperhatikan Karra mungkin Karra tidak akan seperti ini. Mulai detik ini Farrell akan menjaga Karra jauh lebih keras lagi. Karra mulai membuka matanya ia merasa kepalanya sedikit pusing. Karra pun mengedarkan pandangan matanya di sekitar dan sepertinya ia tidak kenal tempat ini. Ketika akan bangun ia melihat Farrell tertidur disampingnya dengan keadaan duduk sambil menggenggam tangannya erat. Walaupun suaminya sedang tertidur seperti ini tapi Farrell tetat terlihat sangat tampan. Karra baru ingat kalau setelah mendarat dari Bali Farrell langsung membawanya karena perutnya bertambah sakit dan terjadi pendarahan yang dialami Karra. Dan mengetahui hal itu Farrell pun langsung membawa Karra ke rumah sakit. Jadi sekarang Karra tahu bahwa ia sekarang ada di rumah sakit. Karra bisa melihat wajah lelah Farrell. Karra merasa bersalah karena selalu merepotkan suaminya. Ia merasa belum bisa menjadi isteri yang baik. Tak terasa air mata menetes dari mata indahnya. Semenjak ia hamil ia jadi jauh lebih sensitif saat ini. Sedikit-sedikit ia akan mudah sekali untuk menangis. Dan menurut beberapa buku yang Karra baca jika ininfaktir hormon kehamilan yang ia alami. Suara tangis Karra pun membangunkan Farrell yang tadi tertidur. "Sayang ada apa? Apa ada yang sakit? Aku panggil dokter dulu kalau kamu merasa sakit?" tanya Farrell panik ketika melihat istrinya tiba-tiba menangis. "Arell aku minta maaf," kata Karra yang menghambur ke pelukan Farrell. Awalnya Farrell bingung ketika Karra menangis dan memeluk dirinya tiba-tiba. Tapi akhirnya Farrell hanya membalas pelukan isterinya itu. Ia hanya membiarkan Karra menangis sepuasnya. Setidaknya ia bisa sedikit lega apabila sudah bisa menangis. Karena sejak hamil istrinya ini jauh lebih sensitif jadi Farrell harus banyak mengerti dan bersabar. Dokter juga berkata padanya bahwa ibu hamil hormonnya sering naik dan turun jadi sebagai suami Farrell dituntut untuk lebih bersabar. "Arell kamu gak usah berlebihan deh. Aku masih bisa kok kalau cuma ke kamar mandi sendiri. Gak usah pakai digendong segala. Emang aku gak bisa jalan harus kamu gendong segala," kata Karra sewot. Sejak mengetahui bahwa dirinya harus bedrest total Farrell jadi tambah over protective kepada Karra. Dan itu membuat Karra sebal. Karena tidak di perbolehkan oleh suaminya ini untuk beraktivitas seperti biasa. Ia hanya bisa menghabiskan waktu di ranjang saja. Dan tentu saja membuat Karra sangat bosan karena tidak bisa melakukan apa-apa. Ini bukan seperti Karra yang suka sekali beraktivitas tiba-tiba tidak bisa melakukan apapun. "Sayang kata dokter kamu harus istirahat total jadi kamu gak boleh ngelakuin hal-hal yang berat. Dan jika kamu butuh apapun kamu bisa bantuan aku," kata Farrell mencoba untuk memberi penjelasan kepada Karra. "Iya aku tahu tapi gak usah sampai segitunya. Dokter juga gak bilang kalau aku ke kamar mandi harus pakai di gendong segala. Aku kan bukan anak kecil jadi aku tahu mana yang boleh dan apa yang gak boleh dilakukan. Lagian aku gak akan berbuat hal yang dapat membahayakan kandungan aku kan? Jadi kamu gak usah terlalu khawatir," kata Karra kembali protes kepada suaminya itu. Farrell pun tetap tak mendengarkan kata-kata dari isterinya ia tetap saja bertindak over protective. Karena ia takut terjadi sesuatu kepada istri dan anaknya. Biar saja ia mendengarkan Karra terus mengomel kepadanya yang penting Karra dan bayinya baik-baik saja. Karena Farrell benar-benar takut terjadi sesuatu dengan Karra dan juga anak yang ia kandung. Farrell benar-benar sangat mencintai Karra. Semenjak pertama kali ia bisa bertemu dengan Karra sejak saat itu Farrell sudah berjanji pada dirinya jika Karra adalah wanita yang akan menemani dirinya selama sisa hidupnya. "Ya ampun Mama gak usah repot-repot datang kesini. Karra jadi gak enak sama mama. Maaf ya mama kalau Karra selalu ngerepotin mama," kata Karra merasa tidak enak ketika sang mama mertua datang ke rumah sakit. "Sayang siapa yang bilang kamu ngerepotin mama. Mama hanya sangat khawatir ketika Arell telepon dan bilang kalau kamu pendarahan. Mama panik banget jadi dari rumah mama langsung kesini," kata sang mama mertuanya yang terlihat sangat cemas. "Makasi ya ma udah jauh-jauh datang kesini. Dan maafin Karra kalau udah buat mama panik," kata Karra merasa tidak enak. "Iya sayang gak pa-pa. Udah gak usah dipikirin lagi yang penting sekarang kamu harus jaga kandungan kamu. Jangan capek-capek lagi. Dan setelah keluar dari rumah sakit, mama mau kamu tinggal di rumah mama untuk sementara. Biar mama yang ngerawat kamu sampai sembuh," pinta mama mertuanya. "Tapi ma," tolak Karra. "Ga ada tapi-tapian pokoknya kamu harus tinggal di rumah mama sampai keadaan kamu jauh lebih baik lagi. Dengan kamu tinggal di rumah mama bisa menjaga kamu dan merawat kamu juga. Jadi jangan menolak permintaan mama ya?" Pinta mama mertuanya gak mau kalah. Karra sempat melihat ke arah suaminya untuk menolak ajakan mamanya. Tapi sepertinya kali ini Karra hanya bisa menurut. Karena suaminya yang over protective itu sepertinya setuju-setuju aja. "Iya setelah kamu keluar rumah sakit, kita akan di rumah mama. Kalau kita tinggal di rumah mama minimal ada yang jagain kamu kalau aku kerja. Aku gak mau biarin kamu tinggal sendirian di rumah kita. Karena gak ada yang jagain kamu," kata Farrell membuat keputusan. Karra hanya menerima saja karena apa yang dikatakan Farrell benar. Ia harus lebih menjaga kehamilannya kalau ga mau terjadi hal buruk. Dan ia yakin akan bisa melewatinya semuanya hingga proses melahirkan tiba. Happy reading
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN