"Sebelumnya saya mau mengucapkan terima kasih karena anda sudah menawarkan bantuan kerjasama untuk mendapatkan Karra tapi sepertinya anda salah alamat bila menawarkan hal itu kepada saya. Apa yang anda katakan benar kalau saya mencintai Karra dulu dan hingga saat ini perasaan itu masih tetap ada untuk dirinya. Tapi saya tidak akan pernah membuat orang yang saya cintai terluka ataupun bersedih. Saya ikut bahagia ketika melihat Karra bahagia walaupun itu bukan dengan saya. Dan saya bisa melihat jika suami Karra begitu mencintai dan begitu melindungi Karra. Dan itu sudah lebih dari cukup bagi saya," kata Reno menolak tawaran Nayla.
"Anda benar-benar bodoh. Harusnya anda merebut apa yang menjadi kebahagiaan anda dan saya menawarkan bantuan karena saya juga akan merebut Farrell dari perempuan yang tidak pantas bagi Farrell," kata Nayla penuh emosi.
"Tadi nama anda Nayla kan? Begini mbak Nayla kalau boleh saya memberi saran sebaiknya anda tidak menggangu pernikahan Karra dengan suaminya. Mungkin anda benar jika Karra tidak cocok jadi pendamping suaminya tapi kenyataanya suaminya lebih memilih Karra daripada anda. Itu berarti suaminya merasa jika Karra sangat pantas menjadi pendamping hidupnya. Dan seharusnya anda lah yang pergi dari kehidupan mereka. Dan satu hal lagi anda bukannya mencintai suaminya Karra tetapi hanya terobsesi dengannya," kata Reno menampar Nayla dengan kata-katanya.
"Kamu," tunjuk Nayla penuh amarah.
"Kalau begitu saya permisi dulu mbak Nayla masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan saat ini. Dan satu lagi saya peringatkan anda untuk tidak menggangu kehidupan rumah tangga Karra. Karena saya akan mengawasi anda," kata Reno dengan senyum yang menyeramkan.
Nayla pun semakin menahan amarahnya karena rencananya untuk memisahkan Karena dan Farrell sedikit terhambat. Tapi tenang saja tanpa bantuan siapapun ia pasti akan merebut Farrell dari Karra.
Sementara itu Karra masih tampak nyaman tidur dalam pelukan Farrell. Dan ia enggan untuk bangun dari tidur lelapnya. Setelah pernyataan cintanya kemarin berdampak banyak dengan hubungannya dengan Farrell. Dan itu membuat hati Karra bahagia karena Farrell suaminya yang super cuek bisa mengungkapkan perasaannya. Karena Karra mengira Farrell tidak mencintainya tapi nyatanya ia begitu mencintai dirinya. Bahkan ketika ia dekat dengan Kak Reno suaminya ini bisa cemburu juga.
"Rell," panggil Karra mencoba membangunkan Farrell.
" Hemmmm..."
Hanya suara gumaman yang terdengar dari suaminya. Seakan-akan ia enggan untuk bangun dari tidur nyenyaknya. Dan masih ingin menghabiskan waktu bersama istrinya.
" Farrell Ferdinant kamu mau bangun sekarang apa kamu mau lihat aku nemuin Kak Reno lagi," ancam Karra yang ia yakini pasti akan membuat suaminya ini langsung bangun.
Mendengar nama Reno disebut-sebut Farrell langsung bangun dan memeluk Karra yang duduk di pinggir ranjang.
"Karra Amelia kamu mau main-main dengan suamimu ini. Mau aku hukum seharian gak turun dari ranjang?" kata Farrell mengancam balik.
Karra yang mendengar ancaman dari suaminya itu langsung menggelengkan kepalanya. Ia tak mau seharian di ranjang dan harus melayani nafsu suaminya yang tak pernah ada habisnya. Bisa-bisa besoknya badannya sakit semuanya. Apalagi kehamilannya sudah cukup besar jadi ia mudah lelah.
"Kalau gitu aku bisa telepon Kak Reno dan minta jemput aku gara-gara suami aku melakukan tindakan KDRT mau?" kata Karra mengancam Darrell balik
Farrel pun tak bisa berkutik. Ia pun mengiyakan saja apa mau istrinya ini.
"Makanya kalau kamu gak mau biarin aku nemuin Kak Reno bangun sekarang. Aku harus beres-beres semua baju ini. Bukannya sore nanti kita pulang. Selain itu kamu janji kan sebelum pulang kamu nganterin aku buat beli oleh-oleh buat Mama. Jadi buruan mandi," kata Karra diakhiri dengan mencium bibir suaminya sekilas.
Farrell pun segera bangkit dari ranjangnya menuju kamar mandi. Karena ia tak ingin Karra menemui Reno sialan itu. Farrell menjadi lebih cemburuan pada Karra. Karena walaupun isterinya ini sedang hamil tapi ia tetap kelihatan cantik.
"Rell ada yang mau kamu masukin lagi ga dikoper sebelum aku tutup kopernya," kata Karra sedang beres-beres.
Karra memang sedang beres-beres dan memasukkan semua baju mereka ke koper.
"Udah semua kok sayang," kata Farrell singkat.
" Ok kalau gitu," kata Karra mengerti.
Ketika ia akan menutup kopernya tiba-tiba ia merasakan perutnya sedikit sakit.
"Aduh," kata Karra karena merasakan perutnya sakit.
Farrell yang mendengar isterinya kesakitan langsung mendatangi Karra untuk melihat kondisi istrinya ini.
"Sayang kamu kenapa? Mana yang sakit? Kita ke dokter aja yuk," kata Farrell panik.
Terlihat jelas wajah panik di wajah Farrell.
"Perutku kok sedikit agak sakit ya?" tanya Karra sambil mengelus perutnya yang sudah mulai membuncit.
" Kita ke dokter aja sekarang ya?" pinta Farrell khawatir.
"Gak usah. Aku gak pa-pa. Besok aja kita ke dokternya waktu pulang. Sayang bisa bantu aku ke kasur aja. Mungkin aku agak kecapean aja," kata Karra mencoba menghilangkan rasa khawatir dari wajah suaminya.
"Tapi aku khawatir terjadi sesuatu sama kamu. Mending kita ke dokter aja biar dokter ngecek semuanya," kata Farrell tetap ingin Karra ke dokter.
"Rell, aku gak pa-pa. Aku cuma butuh istirahat sebentar kok. Paling nanti kalau udah istirahat juga gak pa-pa. Jadi please jangan terlalu khawatir. Aku janji besok aku langsung ke dokter. Kalau perlu besok kamu yang anter aku kesana," kata Karra meyakinkan suaminya ini.
Tanpa banyak jawaban Farrell langsung membawa Karena ke ranjang dan membiarkan istrinya istirahat. Dan benar saja tak ada 15 menit Karena sudah terlelap tidur.
"Sayang makan dulu. Aku bawain kamu bubur. Dari tadi kamu belum makan kan? Dan setelah itu kita pulang. Aku udah ajuin jadwal kepulangan kita. Jadi setelah sampai kita langsung ke rumah sakit," kata Farrell sambil menyodorkan semangkok bubur ayam ke hadapan Karra.
Karra tak bisa membantah lagi. Ia tak ingin membuat suaminya khawatir lagi.
"Hoeek.... Hoekkkk...."
Hanya beberapa suap bubur yang baru masuk ke perutnya ia sudah memuntahkan lagi isi perutnya. Ia merasa mual ketika makan jadi ia tak menghabiskan bubur pemberian suaminya itu.
"Rell maaf ya aku udah repotin kamu," kata Karra merasa tak enak hati dengan suamianya.
"Husshhh... Jangan pernah bilang ngerepotin lagi karena aku ga merasa direpotkan kok. Dan ini udah kewajiban aku jadi suami kamu. Menjadi suami dan ayah siangan buat kamu dan anak kita," kata Farrell yang sedang memeluk isterinya.
Karra pun merasa nyaman berada di pelukan Farrell. Setidaknya rasa mualnya sudah sedikit berkurang.
Karra merasa risih dengan perlakuan Farrell. Bagaimana tidak dari kamar menuju mobil yang akan membawanya ke bandara Farrell menggendongnya. Karra tak bisa membantah karena ia memang sangat lemas dan perutnya masih terasa sakit. Jadi ia tak menghiraukan pandangan orang-orang padanya.
Sebenarnya Karra masih ingin berjalan-jalan di Bali sebelum ia pulang. Tapi apa daya kondisi fisiknya ga memungkin ia untuk jalan-jalan. Tapi ia berjanji suatu saat akan datang kesini lagi dan bisa lebih leluasa jalan-jalan.
"Good bye Bali. Aku akan kembali kesini lagi secepatnya," kata Karra dalam hati.
Happy reading