Anggie sedari tadi menggerutu kesal. Kotak bekal yang ia bawa susah payah untuk suaminya itu pun ditolak mentah-mentah. Hatinya terasa sangat perih melihat perlakuan suaminya itu kepada dirinya. 'Percuma aku menggunakan gamis dan hijab ini hanya untuk menyenangkan hatimu dan mengambil simpatimu Baihaqi. Tapi ... tapi apa yang aku dapat. Perlakuanmu saja seakan menganggapku tidak pernah ada, tidak pernah hadir dalam kehidupanmu.' teriak Anggie dalam mobilnya sambil memukul-mukul setir mobil itu hingga tangannya pun terluka. 'Apa hebatnya Aisyah?! Aku pun bisa menjadi seperti Aisyah, tapi nyatanya kamu hanya menutup matamu untuk diriku. Bahkan kamu tidak bisa membuka hatimu untukku yang jelas-jelas adalah istrimu yang SAH secara agama dan negara. Apa kamu lupa Baihaqi !!!' teriak Anggie d