Oh, Om Wisnu ya?

1221 Kata

Sumpah, setelah si Riaz memelukku sambil mewek begini, rasanya aku gak bisa jamin deh aku bakal seberani dulu sama dia. Riaz melepas pelukannya. Mengusap air matanya lalu tertawa terbahak-bahak. "Haha, akhirnya gue bisa melakukannya!" serunya sambil berteriak kencang. Ia tertawa menghadap ke arah pemandangan di bawah sana. "Yaz, lo gila ya?" tanyaku dengan tatapan heran. Lah, tadi mewek, sekarang ketawa? Kesambet penunggu pinus apa ya? "Ck, gue malah lapar, makan yuk!" ajaknya tanpa menjawab pertanyaan dariku. Aku diam. Menatap heran dengan perubahan ekspresi wajah Riaz. Kayak balik lagi seperti sebelum ia banyak bicara tentang hatinya. Tadinya sih, aku ingin bertanya lagi, sebenernya yang tadi dia bilang serius gak sih? Tapi melihat Riaz kembali ceria, aku memilih diam dan tidak mau

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN