Aku menatap horor ke arah Pak Michael yang tersenyum lebar. Sumpah, rasanya jantung kayak mau copot! Gimana gak kaget coba? Rumah kan tadi masih dikunci. Yang bukain kunci juga Om Wisnu. Aku lihat sendiri kok? Jangan-jangan itu bukan orang! Aku mundur beberapa langkah sambil merapal doa-doa. Kali aja dia setan kan? Mana cuma pake kolor doang lagi. Gak pake baju sama sekali! Bisa aja kan jelmaan setan penunggu rumah ini? Apalagi kamarku udah lama dibiarin kosong. Konon katanya kalau ruangan lama gak diisi, suka ditempatin sama makhluk begituan. "Kamu kok mundur? Sini dong!" ucap Pak Michael. Tangannya menepuk-nepuk sisi kasur yang masih kosong di sampingnya. Alih-alih menurut, aku menatapnya curiga. "Ini beneran Pak Michael?" Ia mengerutkan keningnya, "Iya. Masa kamu lupa lagi? Aku Mic

