Pak Michael berdiri dan tanpa banyak bicara langsung menarik kerah baju Riaz. Si Riaz yang tingginya hampir sama dengan Pak Michael langsung berdiri. Tapi wajah anak itu tak takut sama sekali. Tadi kan kayak pucat pasi gitu. Kenapa sekarang malah jadi berani? Jangan-jangan ada roh jahat yang merasuk ke dalam jiwa si Riaz ya? Kali aja pengaruh lagi patah hati, banyak ngelamun dan jadi kerasukan. "Masih berani mendekati istriku, hah?" ucap Pak Michael dengan nada geram. Riaz tersenyum sinis, "Selagi bisa, kenapa tidak?" Riaz melepaskan cengkraman tangan Pak Michael di kerah bajunya. Aku melongo. Lah, ini kenapa sih dua orang? Segera aku bangkit dan hendak melerai mereka. Tapi urung saat mereka kompak menatap tajam padaku seolah berkata 'diam!' aku takut, sumpah! Kepaksa deh aku duduk lag

