Hujan Kaleng, gaes!

2132 Kata

Semalaman aku gak bisa tidur. Bolak balik kesana-kemari. Gelisah karuan. Iya, aku khawatir karena besok jam 2 siang katanya Pak Michael dan Riaz bakalan ketemuan. Mending kalau mengadakan pertemuan biasa. Berunding dan berdamai. Lah ini? Mau adu jotos! Huft, walau badan Pak Michael tinggi besar, ototnya juga lumayan, tapi kan kalau orang namanya berantem pasti ada lengahnya. Yang bikin nyesek lagi lawannya malah si kunyuk Riaz. Duh, masa aku harus lihat si Riaz bonyok sih? Udah mah kisah cintanya yang mengenaskan, ditambah dibikin jadi perkedel sama Pak Michael. Ambyarrr! Terdengar Zhiya nangis. Segera aku bangkit dan menggendongnya. Aku memeriksa popoknya yang ternyata basah. Setelah diganti, aku beri dia ASI. Aku baru tahu kalau anak bayi jagonya dalam menangis. Satu-satunya bahasa ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN