Kamu Sudah Berubah

1493 Kata

Namanya juga wanita. Ada orang bilang, meski gak salah tetap saja mengalah. Ya kali, mau bersitegang terus, kapan selesainya. Setelah usahaku membuat perhitungan dengan Pak Michael yang mendadak aneh itu, akhirnya aku mengalah. Kasihan sih, mengenaskan banget. Oke, oke, aku ngaku. Selain karena kasihan sama kepala gundul yang minta nyundul, aku juga emang udah kangen juga sih. Dan percakapan kami berakhir di kamar dong. Mumpung si Moza lagi ke pasar sama Marni. Biasalah, permainannya agak dipercepat. Lagian kalau udah lama begini, suka lebih cepat selesainya, gaes! Asli itu, kayak udah berat banget gitu lho. Bayangin aja, yang biasanya tiap hari, ini malah seminggu belum ketemu. Eh, giliran ketemu, malah ditahan-tahan. Alasannya dia bilang sangat takut. Aku ngerti sih, kenapa dia takut

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN