“Daddy,” panggil Bianca tidak percaya ada Nathan di hadapannya. “Hai, Baby.” Nathan melepas senyum saat dia melihat Bianca kaget dengan kehadirannya. Bianca yang masih tidak percaya dengan penglihatannya, malah mengedipkan matanya beberapa kali, siapa tahu itu hanya fatamorgana. Tentu saja ini tidak pernah ter bayangkan, karena Nathan tidak pernah menjemputnya ke kampus. “Aduh!” jerit Bianca pelan sambil memegangi keningnya yang baru saja disentil Nathan. “Ngapain itu kedip-kedip gitu. Emang kamu pikir kamu cantik kedip-kedip gitu?” tanya Nathan sambil tersenyum lebar. “Eh, ini beneran kamu ya?” Bianca melihat ke sekitarnya. “Kok ke kampus aku. Kenapa gak nunggu di rumah aja?” tanya Bianca sedikit merasa aneh. “Aku mau nangkep pelaku yang bikin rumah aku berantakan. Ayo cepet pulang,