“Kamu nantang aku lagi?”
Nathan memegang pergelangan tangan Bianca. “Ayo, ikut aku sekarang!”
“Eh, enggak. Enggak kok. Aku becanda. Beneran aku becanda.” Bianca mulai panik.
“Aku beneran ini. Ntar kalo gak jadi kamu bilang aku pengecut. Aku gak serius ama kamu. Trus kamu ngilang lagi.”
“Enggak. Aku percaya kok. Tapi jangan pergi ya. Pliiss. Jangan pergi ya?” Bianca mulai membujuk Nathan.
“Beneran gak mau berangkat ini?”
Bianca menggeleng. “Gak. Aku belum siap. Lagian udah malem. Udah ya. Jangan marah-marah lagi ya. Udah ya. Duduk lagi ini yuk,” ucap Bianca perlahan dan mulai menarik tangan Nathan agar mau kembali duduk.
Nathan pun kembali duduk di samping Bianca. Dia menatap wanitanya itu dengan wajah yang serius.
“Tolong percaya ama aku, Bi. Apa perlakuan aku ke kamu itu belum mem
