Suasana di ruang rawat inap rumah sakit terasa hangat dan penuh kebahagiaan. Aku, Shena, berdiri di samping Giano, suamiku yang dengan penuh kasih sayang menggendong putri kecil kami yang baru lahir. Bayi itu terlelap dengan tenang, wajahnya yang mungil tampak damai. "Lihat dia, Giano," kataku sambil tersenyum lebar. "Dia cantik sekali." Giano menanggapi dengan tawa lembut. "Ya, dia mirip kamu, sayang. Aku yakin dia akan menjadi gadis yang luar biasa." Saat itu, suara pintu terbuka, dan masuklah Steven dan Gressa, orang tuaku. Keduanya terlihat bahagia, senyum mereka tak pernah pudar. "Kami datang! Kami datang!" teriak Gressa dengan penuh semangat, diikuti oleh Steven yang hanya bisa mengangguk sambil tersenyum lebar. "Shena! Giano!" Gressa berlari menghampiri kami, matanya berbinar-bi