“Nia, makan siang yuk?” ajak Ratna saat isturahat makan berlangsung. Nia menggeleng pelan, “Kamu duluan aja deh, nanti aku nyusul kalo udah selesai beres-beres” jawab Nia. Ratna melirik meja kerja Nia yang mulai bersih di banding sebelumnya, “Oke deh, aku tunggu di warung soto biasanya ya” Nia mengangguk pelan, tangannya terus membersihkan meja yang memang mulai sepi akan barang itu. meskipun Ratna memiliki firasat buruk namun ia tak ingin mengutarakannya saat ini, Ratna terlalu takut Nia akan benar-benar melakukannya. Sudah hampir sepekan ini Nia tak banyak melakukan aktifitas bersama Ratna dan yang lainnya, Ratna tak ingin berpikiran buruk mengenai perubahan sikap Nia namun setiap hari Ratna tak pernah absen memperhatikan Nia, sahabatnya seorang. Nia mengambil buku catatan milik aya