“Apa pak?”
“Maaf Nia, aku nggak bisa biarkan kamu pulang sendirian hari ini. Biarkan aku mengantarmu hari ini” kata pak Henry, ia memegang tanganku sangat erat.
“Tapi pak, saya nggak enak sama pegawai lain kalo ada yang melihat” tolakku halus.
Pak Henry makin mengeratkan genggaman tangannya padaku, jujur saja aku kurang nyaman dengan hal itu, “Maaf pak, saya nggak bisa”
“Maaf Nia, aku nggak bisa terus kepikiran kamu di jalan pulang nanti” katanya, pak Henry menarikku sampai ke basemen tempat parkir berada.
Ku lihat sebuah mobil berwarna abu-abu berada di depannya, baru kali ini aku melihat pak Henry membawa mobil dan aku tahu betul mobil itu bukan mobil milik kantor. Tak sekalipun aku melihat beliau membawa mobil selain motor.
“Masuklah Nia, aku akan mengantarmu pulang hari ini” kata
