Bala Bantuan

1500 Kata

Tembakan demi tembakan bersahutan di perkampungan kumuh itu, warga yang bertahan hidup disana harus menghindar dari kekacauan yang di ciptakan oleh keegoisan orang lain. Ketakutan melanda setiap detik, tubuh mereka bergetar hebat berharap neraka ini segera berakhir. “Bu, ada apa? Kenapa di luar berisik sekali?” tanya seorang bocah perempuan berusia empat tahun. Ibunya yang ketakutan makin mendekap putri semata wayang di dekat gdung tak jauh dari tempat Rafael menyerbu musuh, “Tetangga kita sedang merenovasi rumah, kita harus jauh dari mereka agar tidak kena reruntuhan batu bata” jawabnya sembari tersenyum. “Tapi kenapa kita sembunyi? Bukankah dulu ayah bilang kita harus membantu mereka yang membutuhkan?” tanya bocah itu lugu. Ibunya mendekap erat sang putri, matanya tertahan pada beber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN