Minggu-minggu belakangan, hidup Krisna benar-benar terjungkir balik. Ia nyaris tidak ada waktu memikirkan bagaimana keadaan Adiba dan ke mana dia menghilang. Satu hal yang diyakininya, Adiba aman bersama Diaz. Jika bisa memilih, hidup menggelandang rasanya jauh lebih baik daripada menyaksikan kehancuran keluarganya karena perbuatan yang sangat keji. Jika darah yang mengalir dalam tubuhnya bisa dicuci. Jika bisa mengingkari nama belakang yang melekat seumur hidupnya. Jika bisa menyangkal bahwa Wirya Adimulya bukan ayahnya, Paramitha Adimulya bukan kakak kandungnya. Namun, itu semua sudah garisan takdir yang tidak bisa ditolaknya. Sebagai anak laki-laki keluarga Adimulya, Krisna harus maju ke hadapan publik dan menerima apa pun cercaan dan hujatan orang-orang. Ia harus siap menerima sanksi