Tahu-tahu Adiba menggapai Paula dan berlutut sambil menangis-nangis di kakinya. "Maafkan saya, Mba Paula, karena tidak mengatakan bahwa saya menjalin hubungan dengan Mas Krisna. Tolong jangan sakiti saya. Kasihani saya dan anak yang saya kandung.... Biarkan kami hidup ... Kami hanya ingin hidup tenang ...." Paula membisu mendengar ratapan itu. Ia tidak mengharapkan Adiba bakal memohon demikian demi hidupnya. Ia tidak berniat menyakiti siapa pun. Sakit hatinya tidak sampai membuat ia senang melihat Adiba menderita. Karena di balik penderitaan gadis itu, ada Krisna dan dua anaknya yang turut menderita. Paula lekas membungkuk dan mengubit Adiba agar berdiri. "Tidak apa-apa, Diba. Aku sudah lama memaafkan kamu. Lagi pula, kau tidak sepenuhnya bersalah. Aku terlalu memaksakan kehendakku dan Kr