Andrea masuk ke ruangan kantor Adyt, tanpa mengetuk pintu lebih dulu. "De!" Adyt berdiri dari kursinya. "Jadi karena OG itu, Mas mengakhiri hubungan kita? Apa lebihnya dia dibanding aku, Mas? Jawab, Mas, jawab!" Andrea memukul meja. Adyt yakin, pasti Opa Andrew nya yang sudah memberitahu Andrea. "Duduk dulu, De, akumohon tahan emosimu. Jujur, De, kamu sempurna, tak ada wanita lain yang kutemui sesempurna kamu. Kamu cantik, kamu pintar, kamu kaya, jamu punya talenta luar biasa, kamu populer. Tidak ada yang kurang dari dirimu, De, tidak ada. Jadi tolong, jangan bandingkan dirimu dengan istriku," pinta Adyt pelan. "Istrimu? Kamu tahu, Mas, sebutan itu yang sangat aku inginkan selama ini, menjadi istrimu!" pekik Andrea. "Tapi itu hanya sebatas keinginan, karena pada kenyataannya, kamu sa