“El…” Sebuah suara membuat Ellen menghentikan tangisnya, ia menengadahkan kepalanya dan terkejut melihat Ryuga ada di hadapannya. “Ga…?” Ryuga membantu Ellen berdiri, ia melihat sisa air mata di pipi Ellen, dengan lembut ia menghapus air mata Ellen. “Kamu kenapa menangis?” “Papa Ga… papa…” air mata Ellen kembali mengalir, kali ini Ellen merasa menjadi gadis yang lemah di depan Ryuga. Ryuga menarik tubuh Ellen dalam pelukannya dan memeluknya erat, ia mnepuk punggung Ellen untuk menguatkan kekasihnya itu. “Menangislah jika itu membuatmu lega sayang,” ucap Ryuga. Ellen menangis sesenggukan, meluapkan seluruh kesedihannya, hingga beberapa saat kemudian ia bisa menguasai dirinya dan menghentikan tangisannya, Ellen mengurai pelukannya pada Ryuga. “Sudah lebih baik?” tanya Ryuga.