Bab 22.

1296 Kata

Jenita dan Yeli diserang panik luar biasa mendapati Saiful terlihat begitu kesakitan. Keduanya membaringkan kembali tubuh Saiful.“Papa, Papa.” Jenita merasa bingung harus berbuat apa. Wanita itu hanya memegangi wajah Saiful. “Jenita, panggil dokter, cepat!” seru Yeli tak kalah panik melihat sang kakak terlihat begitu kesakitan dengan wajah memucat. Jenita berlari sepanjang lorong, memanggil-manggil dokter. Ia begitu panik menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri sang papa kesakitan. Tim dokter rupanya telah mengetahui keadaan Saiful dari tombol darurat yang ditekan oleh Yeli. Jenita berbalik arah mengikuti tim dokter menuju ruang perawatan papanya. Jenita dan Yeli diminta menunggu di luar, begitu tim dokter dan perawat memasuki kamar perawatan Saiful. “Jika terjadi sesuatu dengan Kak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN