Bab 34.

1353 Kata

Tian sudah pergi sejak pagi. Pamit pada Jenita jika lelaki itu akan menyelesaikan sebuah urusan. Hingga tadi pagi, Tian belum mengatakan kabar pemecatannya. Tian belum siap jika kabar tersebut pada akhirnya membuat Jenita menyalahkan diri sendiri. Jenita masih menatap layar ponsel yang menampilkan pesan Tian, jika lelaki itu merindukannya. Senyum masih bertahan di wajah Jenita sejak semalam, karena Tian memperlakukannya dengan amat manis. Hingga senyum itu perlahan memudar, saat manik cokelatnya menangkap sebuah mobil yang tak asing memasuki pekarangan rumah yang ia tinggali. Jenita awas berdiri, cemas menyerangnya saat itu juga. Maniknya terus menatap Alphard putih yang sudah berhenti tak jauh dari tempatnya berdiri. Pintu bagian kemudi terbuka, dan turunlah sosok yang sesungguhnya tid

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN