Kabar tentang pernikahan Jenita dan Sebastian juga terdengar hingga rungu Saiful Hirawan. Pria baya bertubuh ringkih itu hanya mampu memandangi potret Jenita bersama Anita. Ada segumpal sesak sekaligus sesal yang menyumbat tenggorokkan Saiful, membuatnya berkali-kali menghela napas, untuk melonggarkan sesak itu. Bukan karena Saiful tak berbahagia atas pernikahan putrinya dan mantan asistennya tersebut. Melainkan karena sebuah noda yang telah ia torehkan dalam hidup mereka, hingga membuat Anita sekarat dan akhirnya meninggal disertai tangis. Saiful bahagia atas pernikahan sang putri dengan Tian. Jenita yang sudah disakitinya begitu dalam akhirnya bisa menikah dengan seorang lelaki yang begitu mencintai putrinya itu. “Pak ….” Seorang perawat pria hendak berkata namun berhenti begitu meli