Ashar menjelang, Yaksa menuju halaman belakang rumah. Yaksa membawa menyan, bunga mawar, bunga kantil dan minyak. Mumpung istrinya ada di rumh orang tuanya, Yaksa akan melakukan ritual yang sudah lama dia tinggalkan. Kalau Ayu tau, sudah pasti Ayu akan marah-marah kepadanya. Yaksa mencampur beberap bunga dan menyiramnya dengan kemenyan. Tak lupa, pria itu mengambil korek api dan minyaknya. Selang beberapa detik, kembang tu terbakar. Yaksa memejamkan matanya. "Teko o teko o teko o ing sira!" Yaksa merapalkan mantra pemanggil roh. Saat pikiran sedang kacau, sebagian orang memilh memanggil roh leluhu untuk diajaknya bicara. "Teko o teko o teko o ing sira!" Yaksa melakukan ritual pemagaran rumahnya. Agar tak ada mahluk lain yang mengusiknya. Yaksa tak mau istrinya celaka. Hawa yang