Rora menjalani operasi, wanita itu terpaksa harus kehilangan janinnya. Bukan hanya itu dia harus merelakan takdir sebagai seorang wanita yaitu untuk menjadi seorang ibu. Rora tidak bisa memiliki anak lagi, rahimnya rusak karena benturan kuat itu. Wanita itu masih belum sadarkan diri. masih dalam pengaruh obat bius.
Di luar, Gaston datang, dia masuk ke ruang rawat Rora. lelaki memandang wanita itu dengan prihatin, tapi ada rasa yang mendidih di hatinya. seharusnya tidak sampai seperti ini, jika saja wanita itu tidak mengancamnya semua tidak akan berakhir seperti ini.
"Kau harusnya tidak memancing aku, Rora. kau harusnya diam saja. Lakukan apa yang aku katakan." guman Gaston.
"Jika kau terus berontak, aku akan semakin marah dan kesal. Kau ingin hancurkan aku? itu mustahil!" lelaki itu me
