Pemeriksaan kesuburan ini seharusnya bukan masalah besar, tapi perasaannya justru begitu kacau. Dia terus memikirkan Elaine. Walaupun wajahnya tidak terlalu pucat lagi, namun Joseph justru mulai yakin kalau Elaine hamil.
“Jika ada kekhawatiran, jangan ragu untuk membicarakannya,” lanjut dokter Tamara dengan sabar. “Saya di sini untuk membantu Anda berdua mempersiapkan masa depan dengan lebih baik.”
Belinda, yang tampaknya tidak menyadari ketegangan Joseph, tersenyum cerah sambil memandang dokter. “Kami sangat menghargainya, Dokter Tamara. Ini adalah langkah penting bagi kami sebelum menikah.”
Joseph mengangguk samar, meskipun pikirannya terasa berjarak. Kata-kata 'menikah' yang disebutkan Belinda menggema dalam benaknya, mengingatkannya pada tatapan Elaine yang dingin beberapa saat sebe
