Pagi itu, suasana di Morgan Group terasa berbeda.
Sebuah pengumuman mendadak dari Joseph Morgan membuat seluruh staf dan karyawan penasaran. Dalam waktu singkat, ruang rapat utama dipenuhi oleh direktur, manajer, dan beberapa kepala divisi. Bahkan beberapa staf administrasi tampak berdiri di belakang, tak ingin ketinggalan kabar besar.
Joseph melangkah masuk dengan langkah tenang, mengenakan setelan jas hitam yang membuat auranya semakin memancarkan wibawa. Di belakangnya, Davin dan beberapa staf membawa dokumen, meskipun jelas ini bukan pertemuan biasa. Semua mata tertuju pada Joseph, mencoba membaca ekspresi wajahnya yang terlihat... lebih hangat daripada biasanya.
Joseph berdiri di depan ruangan, meletakkan tangan di atas meja rapat panjang, dan menyapu pandangan ke seluruh ruangan.
