Bab 170 Kejam

1684 Kata

Elaine mengangguk, duduk di kursi rotan di samping Joseph. “Tidur nyenyak sekali. Seharian bermain dengan mama dan pengasuhnya, pasti lelah.” Joseph tersenyum kecil, menyesap tehnya perlahan. “Anak itu... rasanya baru kemarin dia lahir. Sekarang tahu-tahu sudah satu setengah tahun umurnya.” Elaine memandang ke arah taman yang diterangi lampu taman, teringat bagaimana momen kelahiran Gerard masih segar di ingatannya. “Waktu cepat sekali berlalu, ya? Aku kadang merasa bersalah, telah kehilangan momen-momen kecilnya karena kesibukanku di rumah sakit.” “Jangan berpikir seperti itu,” Joseph memotong, nadanya lembut tapi tegas. “Kau selalu melakukan yang terbaik untuk kita semua, terutama untuk Gerard. Dia tahu ibunya sangat menyayanginya.” Elaine menoleh, tersenyum tipis. “Aku hanya berhara

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN