Elaine membuka pintu ruang tunggu dengan langkah perlahan. Matanya langsung menemukan sosok Joseph yang berdiri di dekat jendela, dengan jas yang masih rapi meski wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang sulit disembunyikan. Saat melihat Elaine, pria itu langsung menghampiri. “Sayang, kamu baik-baik saja?” tanyanya sambil memegang kedua bahunya. Mata Joseph menatapnya dengan intens, mencoba mencari tanda-tanda kelelahan atau ketidaknyamanan. “Aku menyusulmu ke sini karena kau tidak mengangkat teleponku. Aku menelepon beberapa kali dan juga mengirim pesan, tapi semuanya tidak kau respon. Ada apa?” tanya Joseph dengan sorot mata khawatir. Elaine tersenyum meminta maaf, “Aku baik-baik saja. Hanya saja aku baru selesai menangani pasien darurat korban penganiayaan berat. Operasinya berjalan lan