Lampu-lampu kristal memantulkan kilauan dingin di ruang tamu apartemen mewah Wita Arista. Wanita itu berdiri dengan kedua tangan bersedekap, wajahnya merah padam oleh amarah. Di hadapannya, Harley Morgan duduk santai di sofa kulit, tampak acuh tak acuh dengan wajah penuh ejekan. "Kau pikir aku ini apa, Harley?" bentak Wita, suaranya menggema di ruangan itu. "Beberapa bulan-bulan ini kau hanya jadi benalu di hidupku! Katamu, Joseph akan hancur. Kau janji dia takkan punya apa-apa lagi, tapi lihatlah sekarang! Dia tetap CEO Morgan Group, menikah dengan pesta yang luar biasa, sementara aku? Aku di sini menunggu janji kosongmu!" Harley mendongak dengan senyum sinis, tatapannya seolah menantang. "Tenanglah, Wita. Ini semua butuh waktu. Joseph tidak mudah dijatuhkan, kau tahu itu. Kau harus l