“Ya,” jawab Joseph dengan mata berbinar, tak bisa menyembunyikan antusiasmenya. “Kalau kamu sudah benar-benar pulih, kita bisa mulai mengurus persiapan pernikahan kita. Semuanya akan jadi lebih mudah kalau kamu sudah sehat sepenuhnya.” Wajah Elaine memerah seketika. Meskipun mereka sudah membicarakan pernikahan, kenyataan bahwa momen itu semakin dekat membuat hatinya berdebar-debar. “Kamu benar-benar tak sabar, ya?” “Tentu saja,” Joseph menatapnya dengan tatapan penuh kasih. “Aku ingin semua orang tahu bahwa kamu adalah milikku, dan aku adalah milikmu. Kita sudah menunggu cukup lama. Jadi aku ingin secepatnya membuatmu jadi ratu di hidupku, secara resmi.” Elaine tertawa kecil, namun matanya berbinar bahagia. Mendengar Joseph mengucapkan kata-kata itu membuatnya terdengar lebih indah. Ka