Bab 38 Bukan Halusinasi

1001 Kata

Aku kembali ke kantor karena ada dokumen yang tertinggal untuk aku kerjakan besok di hari libur. Aku ingin pekerjaanku selesai dan tidak ada yang tertunda, karena hari ini aku izin. Lagi-lagi aku berjumpa dengan Bu Lena, ternyata ia masih sama saja menatapku dengan tatapan sinis. Meskipun begitu, aku tetap menyapanya dan menunduk sopan, terserah bagaimana dia padaku. Keluar dari ruangan Virendra dan membawa dokumen yang aku cari. Bu Lena ternyata ada di depan pintu menungguku. "Permisi, Bu." Aku hendak mengabaikannya dan berlalu begitu saja, namun ternyata tidak semudah itu. "Apa yang kamu berikan pada Pak Rendra sampai dia mempercayaimu secepat ini? Aku bahkan butuh bekerja belasan tahun sejak Ayah Pak Rendra memimpin, sampai saat ini aku tidak diistimewakan sepertimu!" ketus Bu Lena.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN