Tio mendorong pintu rumah Ririn yang gelap gulita. Namun, agar sulit, sepertinya ada sesuatu yang mengganjal di belakang pintu. Tio memutari rumah itu dan mendobrak pintu belakang dari arah dapur. Ia berhasil masuk dan menyalakan senter pada ponselnya. Tio begitu kaget melhat tubuh Ririn sudah terkulai lemas di lantai. Tio langsung mendekati Ririn dan menepuk pipi perempuan paruh baya itu. Tubuh Ririn begitu dingin, denyut nadinya masih terasa walaupun lemah. Napasnya juga masih hangat walaupun tidak stabil. Sebelum smeuanya terlambat, Tio segera membopong tubuh lemah Ririn dan berlari ke arah mobilnya. To bukan orang jaha, ia tidak bisa melihat seseorang mat perlahan karena ada campur tangannya. Ini tidak mungkin ia biarkan. Sungguh pekerjaan yang sulit dan membuat Tio sangat dilema se