Bagas dan Maya sudah bersiap untuk pergi ke ruamh sakit yang dituju. Di sana, Ririn sedang mendapatkan perawatan medis. Baru saja akan berangkat. Ponsel Bagas berbunyi nyaring. Bagas melihat ponselnya. Alda yang menelepon Bagas. Alda adalah adik semata wayang Bagas yang sudah berencana ingin menikah tahun ini. Akan tetapi kedua orang tuanya tidak mengabulkan dan meminta Bagas dulu yang menikah. Paling tidak memang harus mengikuti usia lahir mereka. "Ya, Da? Kenapa?" "Kakak dimana?" "Lagi main. Kenapa sih? Nanya -nanya kayak satpam?" "Kakak cepet pulang deh. Mama sakit keras! Jangan sampai Kakak menyesal nantinya!" "Alda! Alda! Mama sakit apa?" Tut ... tut ... tut ... Ponsel itu langsung mati dan Bagas hanya menatap dengan raut wajah yang bingung. Maya mendekati Bagas, tangannya