Setelah Bagas selesai memijat bahu Maya, Maya merasa tubuhnya lebih rileks. Ia menyandarkan kepalanya di d**a suaminya, menikmati kehangatan yang selalu membuatnya nyaman. "Tadi kita belanja banyak banget, ya?" gumam Maya. Bagas tertawa kecil. "Iya. Kamu kalap waktu lihat bagian perlengkapan bayi." Maya mendongak menatap suaminya. "Lah, buat Julian, dong! Kamu nggak lihat tadi ada diskon besar?" Bagas mengangguk setuju. "Iya, iya, aku ngerti. Tapi gara-gara itu, kita lupa beli sesuatu buat kita sendiri." Maya mengerutkan kening. "Lupa beli apa?" Bagas tersenyum jahil, lalu berbisik di telinga Maya, "Baju tidur yang lebih menggoda, misalnya." Maya langsung mencubit lengan suaminya. "Ih, dasar!" Bagas tertawa sambil menarik Maya ke dalam pelukannya lagi. "Ya, kan aku kangen sama istr