74

1327 Kata

Malam sebelumnya begitu indah. Maya dan Bagas kembali menikmati momen mesra mereka sebagai suami istri. Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama ketika keesokan paginya, Bagas mengeluh tidak enak badan. Maya yang masih setengah mengantuk mendengar suara lirih suaminya. "Ma… badanku meriang." Ia segera menoleh dan melihat wajah Bagas yang pucat. Keningnya berkerut. "Gas, kamu kenapa?" Bagas menutup matanya sebentar sebelum berusaha bangun, tetapi tubuhnya lemas. "Kayaknya masuk angin, deh." Maya buru-buru menempelkan punggung tangannya ke dahi suaminya. "Kamu demam, Gas! Aduh, kenapa nggak bilang dari semalam?" Bagas meringis kecil. "Soalnya aku baru kerasa nggak enak pas bangun ini." Maya langsung beranjak turun dari tempat tidur. "Tunggu sebentar, aku ambil obat dan kompres dulu."

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN